sosialisasi Parameter Modelling Pengadilan Agama Responsif Hak Perempuan dan Anak di PA Wates
pa-wates.go.id, Jumát (01/02/18)
Bertempat di di Pengadilan Agama (PA) Wates, Kalijaga Institute for Justice (KIJ) UIN Sunan Kalijaga, hari Jumát (01/02/18) mengadakan sosialisasi Parameter Modelling Pengadilan Agama Responsif Hak Perempuan dan Anak. Bertindak selaku narasumber dalam sosialisasi ini adalah Direktur KIJ, Dr. Siti Ruhaini Dzuhayatin, MA. Acara dihadiri seluruh unsur pimpinan, hakim, dan pegawai PA Wates.
“Melalui sosialisasi ini kita berharap agar seluruh aparatur PA Wates dapat memperkaya wawasan dan menemukan praktik terbaik dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan,”sambut Ketua PA Wates, Drs. Nasrul, MA., saat membuka acara.
Dalam kesempatan tersebut Ruhaini selaku narasumber utama menyampaikan pentingnya sosialisasi parameter ini sebagai bagian dari upaya peningkatan pelayanan kepada masyarakat khususnya terhadap perempuan dan anak. Menurutnya, pengadilan agama merupakan salah satu instansi yang banyak bersentuhan langsung dengan perempuan dan anak sehingga menjadi mitra strategis bagi KIJ.
“Pelayanan terhadap perempuan dan anak kerap terabaikan di masyarakat karena kurangnya pemahaman terhadap kebutuhan yang memerlukan perhatian yang lebih khusus,” ujarnya.
Menurutnya, mulai dari hal-hal kecil dapat dilakukan semua orang untuk menunjukkan respon terhadap pelayanan terhadap perempuan dan anak-anak, mulai dari cara menyapa dan melakukan pembicaraan. Hal-hal tersebut mendukung pembentukan mindset yang responsif dalam pelayanan.
Selain perubahan mindset, perubahan yang diharapakan melalui parameter modelling ini adalah peningkatan sarana dan prasarana, peningkatan pelayanan, dan peningkatan kualitas putusan yang semakin responsif terhadap hak perempuan dan anak.
Ruhaini mengapresiasi beberapa sarana dan prasarana gedung PA Wates yang telah mengakomodasi kebutuhan ibu dan anak, semisal adanya ruang laktasi yang memadai di samping ruang tunggu sidang. Ia juga mengapresiasi PA Wates yang berhasil meraih sertifikasi Sistem Akreditasi Penjaminan Mutu (SAPM) dari Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama MA RI dengan predikat A excellent.
“Dalam lingkup nasional, kami juga akan mengusulkan parameter modelling pengadilan agama yang responsif hak perempuan dan anak sebagai bagian dari standar penilaian SAPM ini,”pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut juga, selain melakukan sosialisasi KIJ juga menyumbangkan seperangkat permainan anak sebagai sarana pendukung pelayanan yang ditempatkan di ruang tunggu sidang.