Ketua PT Surabaya Menutup Diklatpim IV Angkatan 26 dan 27 Mahkamah Agung
Kasubbag Kepegawaian dan Ortala PA Wates Raih Peringkat Terbaik II
Surabaya, pa-wates.go.id (20/05/19)
Ketua Pengadilan Tinggi (PT) Surabaya, menutup secara resmi Pendidikan dan Latihan Kepemimpinan (Diklatpim) IV angkatan 26 dan 27 Mahkamah Agung yang bekerja sama dengan Balai Diklat Kementerian (BDK) Agama Surabaya.
Acara penutupan yang dilaksanakan di ruang multimedia BDK Kementerian Agama Surabaya ini dihadiri seluruh peserta diklat, widyaiswara, pejabat di lingkungan BDK Surabaya.
Kegiatan yang telah berlangsung semenjak bulan Februari ini diikuti peserta sekretaris dan kepala subbagian dari empat peradilan di lingkungan Mahkamah Agung yang terdiri dari dari delapan provinsi di Indonesia.
Diklatpim IV ini diikuti juga oleh dua orang pejabat struktural PA Wates, yaitu “Kasubbag Kepegawaian dan Ortala, Nur Asiyah, SE., dan Kasubbag Perencanaan, TI, dan Pelaporan, M. Arief Jauhari, S.A.P.
“Dari peserta Diklatpim IV yang berjumlah 80 orang, 79 peserta telah menyelesaikan pendidikannya. Sementara satu orang mengundurkan diri karena sakit,” sambut Kepala Subbagian Program dan Rencana Mahkamah Agung.
Dalam sambutannya, Ketua PT Surabaya menyampaikan harapannya agar peserta dapat menerapkan ilmu yang diperolehnya dan menjadi agen perubahan di instansi masing-masing.
Dalam acara tersebut juga diumumkan masing-masing lima peserta yang meraih nilai terbaik dari masing-masing angkatan. Dalam pengumuman itu diketahui pula bahwa Kasubbag dan Ortala PA Wates, Nur Asiyah, dinyatakan sebagai peserta terbaik kedua untuk angkatan 27 dengan nilai 96,7.
Mengetahui informasi yang juga dirilis oleh akun Instagram Badan Litbangdiktlat Kumdil MA, Nur Asiyah langsung mendapat ucapan selamat pimpinan, sekretaris, dan seluruh hakim dan pegawai PA Wates.
Nur Asiyah mengaku tidak menyangka dapat menduduki peringkat terbaik kedua dari peserta yang berasal dari beberapa provinsi, termasuk yang berasal dari wilayah Jawa Timur dan sekitarnya, yang pesertanya juga tidak hanya terdiri dari para kepala subbagian, tetapi juga sekretaris pengadilan yang belum mengikuti Diklatpim IV.
"Semua capaian ini tidak terlepas dari dukungan pimpinan PA Wates, khususnya Bapak Sekretaris, Nali Triafairuzzi, yang selalu memberikan dukungan dari awal. Bahkan berkenan datang langsung ke Surabaya dalam ujian seminar proyek perubahan," Ujarnya.
Meski mengaku senang, Nur Asiyah juga mengaku sedih karena harus berpisah dengan kawan-kawan peserta diklat yang telah bersama-sama menjalani pendidikan dalam suka dan duka selama beberapa bulan di Surabaya.