KEPANITERAAN PA WATES MENGADAKAN RAPAT MONEV BULANAN

pa-wates.go.id. Rabu, 6 November 2024, Dipimpin oleh Wakil Ketua dan Panitera, Kepaniteraan PA Wates melaksanakan rapat monitoring dan evaluasi kinerja bulan Oktober. Rapat yang dihadiri oleh Panitera Muda, Panitera Pengganti, Juru Sita dan Jurusita Pengganti serta staf kepaniteraan tersebut membahas beberapa hal yang disampaikan oleh Wakil Ketua PA Wates. Pertama adalah terkait kinerja triwulan III yang baru saja dikeluarkan oleh Badilag. Ada perbaikan peringkat dari triwulan II, namun masih ada beberapa kategori yang bisa ditingkatkan lagi nilainya terutama di bagian kepaniteraan. SIPP, Mediasi dan E-Court masih bisa ditingkatkan. Diharapkan untuk penilaian akhir nanti rangking PA Wates bisa lebih baik lagi.

Kedua terkait kebijakan Dirjen Badilag MA RI tentang E-Court yang sebesar 50% pada akhir tahun. Target 50% sampai akhir tahun harus terus diusahakan oleh kepaniteraan PA Wates. Implikasi dari tidak tercapainnya target E-Court adalah langsung kepada pimpinan yaitu Ketua, Wakil Ketua dan Panitera. Untuk itu dimohon kerjasamanya di bagian kepaniteraan untuk dapat mencapai target 50% perkara E-Court akhir tahun.

Sebagai penutup pada rapat kali ini, Wakil Ketua PA Wates mengharapkan kepada seluruh pihak untuk tetap menjaga integritas baik dalam bekerja maupun dalam melakukan pelayanan.

WAKIL KETUA PA WATES MENYERAHKAN HONORARIUM PEMATERI

KEPADA UNIT PENGENDALI GRATIFIKASI PA WATES 

pa-wates.go.id. Rabu, 6 November 2024. Bertempat di ruang aula Pengadilan Agama Wates, Wakil Ketua PA Wates Zulfa Yenti menyerahkan honorarium Pemateri kepada Unit Pengendali Gratifikasi Pengadilan Agama Wates. Honorarium tersebut diterima oleh Wakil Ketua terkait sebagai pemateri kepada mahasiswa Universitas Islam Indonesia saat magang di Pengadilan Agama Wates.

Honorarium tersebut langsung diserahkan kepada Unit Pengendali Gratifikasi yang diwakili oleh Ibu Eni Mawardhaningrum yang kemudian menyerahkan ke UPG Pengadilan Agama Wates untuk dinilai. Sedikit disampaikan juga oleh Ibu Eni bahwa UPG tersebut sebagai kepanjangan tangan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di daerah. UPG ini yang akan meneruskan laporannya ke KPK. Dalam aturan pengendalian gratifikasi, bagi yang melaporkan penerimaan gratifikasi juga akan mendapatkan jaminan perlindungan.

Keberadaan UPG sendiri sangat penting dan sejalan dengan program pemerintah dalam upaya pemberantasan korupsi, termasuk salah satu sub unsur lingkungan  pengendalian yaitu penegakan integritas dan nilai etika. 

Pembinaan Ketua Pengadilan Tinggi Agama Yogyakarta  Tegaskan Peningkatan Kinerja, Penguatan Integritas serta Pengawasan Melekat dan Pemenuhan Hak-hak Disabilitas

pa-wates.go.id- Yogyakarta, Selasa 05 November 2024 bertempat di Aula Pengadilan Tinggi Agama Yogyakarta diadakan kegiatan pembinaan oleh Ketua PTA Yogyakarta. Kegiatan pembinaan tersebut dihadiri oleh Ketua, Wakil Ketua, Panitera, dan Sekretaris Pengadilan Agama Se-Daerah Istimewa Yogyakarta. Pembinaan KPTA Yogyakarta kali ini bertujuan untuk memberikan arahan dan motivasi dalam meningkatkan kinerja serta pelayanan di lingkungan peradilan agama di wilayah DIY.

Dalam arahannya, Ketua Pengadilan Tinggi Agama Yogyakarta Drs. Achmad Hanifah, M.HES. menekankan beberapa hal penting terkait persiapan dan strategi yang perlu dilakukan oleh seluruh Pengadilan Agama di wilayah DIY, di antaranya:

1. Persiapan Menuju WBK/WBBM Tahun 2025 Ketua PTA Yogyakarta mengingatkan kepada seluruh pengadilan agama di DIY untuk semakin bersemangat dalam mempersiapkan pencapaian Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) pada tahun 2025. Ini menjadi salah satu indikator penting dalam mewujudkan peradilan yang bersih dan transparan.

2. Optimalisasi Pelayanan Melalui e-Court Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan, Ketua PTA menekankan pentingnya optimalisasi penggunaan e-Court untuk mempermudah akses masyarakat terhadap layanan peradilan. Target minimal 50% penggunaan e-Court harus tercapai di akhir tahun 2024, seiring dengan kontrak kinerja Badan Peradilan Agama dengan Mahkamah Agung. Hal ini bertujuan untuk memastikan pengadilan agama siap menerima reward maupun punishment sesuai dengan capaian yang tercatat di akhir tahun.

3. Peningkatan Nilai Kinerja Triwulan Ketua PTA juga menyoroti pentingnya peningkatan nilai kinerja pada triwulan IV tahun 2024. Setiap pengadilan agama diminta untuk terus berupaya meningkatkan kinerja, terutama dalam hal efisiensi, kualitas pelayanan, dan pengelolaan administrasi peradilan.

4. Penguatan Integritas dan Pengawasan Melekat Untuk menciptakan sistem peradilan yang profesional, penguatan integritas menjadi salah satu fokus utama. Ketua PTA Yogyakarta juga mengingatkan agar pengawasan melekat diterapkan dengan lebih ketat untuk memastikan bahwa setiap jajaran di pengadilan agama menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab dan sesuai dengan standar yang berlaku.

5. Pemenuhan Hak-hak Kaum Difabel Tak lupa, dalam pembinaan ini juga disampaikan pentingnya pemenuhan hak-hak kaum difabel di masing-masing satuan kerja. Setiap pengadilan agama di wilayah DIY diminta untuk memastikan aksesibilitas dan layanan yang ramah difabel, agar tidak ada kelompok masyarakat yang terabaikan dalam mendapatkan keadilan.

Kegiatan pembinaan ini diharapkan menjadi momentum penting untuk terus mendorong peningkatan kualitas dan kinerja lembaga peradilan agama di Daerah Istimewa Yogyakarta, guna mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik, transparan, dan akuntabel. (red)

PELEPASAN MAHASISWA-MAHASISWI MAGANG

PRODI AHWAL SYAKHSHIYAH FIAI UII YOGYAKARTA

Wates, 31 Oktober 2024 Bertempat di ruang Media Center PA Wates dilakukan pelepasan Mahasiswa-mahasiswi magang Prodi Ahwal Syakhshiyah Fakultas Ilmu Agama Islam UII Yogyakarta. Acara Pelepasan ini berkaitan dengan berakhirnya masa magang para mahasiswa-mahasiswi tersebut di PA Wates yang telah dilakukan selama kurun 1 Bulanan.

Selaku perwakilan mahasiswa magang, saudara Muhamad Mujahiz Zaes Al Usroh memberikan kesannya selama magang di PA Wates yakni “mendapatkan pengalaman yang sangat berharga seperti pengelaman membantu pekerjaan bagian Kepaniteraan dan juga bagian Kesekretariatan serta pengalaman yang paling berkesan yaitu menjadi petugas upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 2024 kemarin” ungkapnya.

Pada acara ini juga, Wakil Ketua PA Wates Zulfa Yenti, S.Ag., M.Ag., memberikan kesannya bahwa selama ini PA Wates sudah memberikan wawasan dan juga berkal yang cukup kepada mahasiswa-mahasiswi magang dengan adanya jadwal rutin pemberian materi-materi oleh beberapa pejabat PA Wates, Namun beliau juga tidak memungkiri bahwa dalam masa magang ini ada beberapa hal yang belum dapat diberikan secara maksimal oleh PA Wates sehingga beliau meminta maaf akan beberapa kekurangan tersebut.

Tak lupa juga, Bapak Hasman Zhafiri Muhammad., S.H.,M.H., selaku Dosen yang mewakili Dekan dan Kaprodi Ahwal Syakhshiyah UII Yogyakarta berharap dengan Praktik magang ini dapat dilanjutkan dengan silaturahmi oleh kawan-kawan mahasiswa sehingga ke depannya PA Wates masih menerima kembali mahasiswa UII yang ingin melakukan Praktik magang di PA Wates ini.

Di akhir acara pelepasan, Panitera Muda Hukum PA Wates, Agus Wantoro, S.H., menyampaikan bahwa PA Wates sangat terbuka dengan kehadiran mahasiswa magang maupun mahasiswa yang ingin melakukan penelitian untuk tugas akhirnya. Hal ini terbukti dengan adanya beberapa mahasiswa yang mengajukan riset penelitian di PA Wates, sehingga saat ini mahasiswa tersebut telah berhasil menyelesaikan tugas akhirnya.